Jumat, 11 Juli 2014

Deklarasi Kemenangan Jokowi-JK, antara KRIMINALISASI KPU dan Permainan Kontra Intelijen

DEJA VU

Mengerikan.....!!! Dengan HANYA BERMODAL Quick Count yang DIAKUI SEPIHAK berasal dari lembaga-lembaga survei yang kredibel; dan perhitungan cepat itu BELUM DITUTUP, hanya mencapai perhitungan sekira 70% -an suara yang masuk; Megawati Deklarasi kemenangan pasangan Capres-Cawapres Jokowi-JK pada hari Rabu 09 Juli 2014 sekira pukul 15:00 WIB lalu di kediaman Megawati Soekarnoputri di Jalan Kebagusan Nomor 45, Jakarta Selatan

Seluruh rakyat Indonesia dibuat merasakan DEJA VU. Seperti pada Pemilu Presiden-Wakil Presiden 2004 lalu; saat itu pasangan Megawati-Hasyim Muzadi KLAIM MENANG QUICK COUNT atas pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla


Menurut quick count yang diadakan TVRI bekerja sama dengan Institute for Social Empowerment and Democracy, Mega menang tipis atas SBY. Hasil perhitungan cepat ini disampaikan Sekretaris Tim Kampanye Mega-Hasyim Heri Akhmadi dalam jumpa pers di kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin (20/9/2004) pukul 16.00 WIB.

Menurut Heri Akhmadi, berdasarkan perhitungan suara di 1.264 TPS yang jadi sampel duet Mega-Hasyim meraih 131.421 suara atau 50,07% dan SBY-Kalla meraih 131.051 suara atau 49,93%.

Namun kenyataannya berdasarkan hitungan manual KPU, SBY-JK lah yang memenangi Pilpres 2004, SBY-JK mendapat suara 60,62% . Sementara itu Mega-Hasyim yang diusung PDIP cuma dapat suara 39,38%. 

Kali ini malah Jusuf Kalla masuk ke dalam "lingkaran DEJA VU" itu sebagai seorang yang mengulangi DEJA VU dalam posisi terbalik. 

TANDA TANYA BESAR ATAS "curi start" DEKLARASI Jokowi-JK 

Pada tanggal 29 Juni 2014 lalu saya mendapt informasi dari rekan watawan, sebagai berikut :
Bocoran rapat internal Timses Jokow-JK yg disampaikan BS, wartawan senior koran K yang beredar di kalangan wartawan sangat mengejutkan. 

Awak jurnalis yang mendengarkan tidak bisa berbuat apa-apa, sebab media mereka sudah kontrak iklan dan kewajiban berita memuat positif mengenai Jokowi-JK. 

Infonya : 
1) Dana utk serangan fajar terus dikumpulkan dan sdh mencapai 100 T. Si wartawan tsb sampaikan sumbangan terbaru pak JK baru cairkan 3 T dari Bank Victoria dan 1,5 T dari Grup Sinarmas. 
2). Serangan fajar akan disusun 3 hari jelang coblosan, logistik sdh hrs sampai di kantong relawan. 
3). Utk mengalihkan perhatian serangan fajar, akan dimunculkan berita seolah olah KPU, Bawaslu dll akan curang dan tidak bekerja efektif. 
4). Agar serangan fajar mulus, akan dibuat isu rencana pembunuhan terhadap Jkw yg dilakukan org suruhannya Prabowo, lalu di setting seolah olah aparat dan intelejen membiarkan sehingga terkesan membela prabowo. 
5). Utk menambah bobot isu dan keresahan, keluarga korban GAM juga dimunculkan bicara kekejaman TNI dan Prabowo. 
6) Negosiasi pembusukan karakter prabowo sdg dilakukan juga kpd sosok timses prabowo yg paling berpengaruh dgn imbalan 500 M. Rencana pembunuhan Jkw ini akan dibuat sebagai isu yg mencekam dan menggoyahkan kepercayaan masyarakat pd aparat dan kebencian pd prabowo. 

Esok harinya, dunia maya sudah menyebar berita yang serupa tapi tak sama dengan info yang saya terima ini. 
==========================  

Bahkan ada yang BERIMAJINASI FIKSI kepada sebuah SKENARIO Permainan Kontra Intelijen, seperti yang saya kutip di bawah ini :
Skenario Pasca Tgl 9Jul. Permainan Kontra Intelejen. 

Untuk memaksa menerima kemenangan pihak PDIP yg didukung oleh Asing. 
1. Lembaga Survey dari kubu PDIP akan mengeluarkan percepatan Hasil survey untuk mencuri Perhatian publik. 
2. Lembaga Survey Versi PDIP akan menyatakan pihaknyalah yg kredibel dan sah. Tujuanya untk mendeskreditkan Lembaga survey koalisi merah putih. 
3. Mereka akan melakukan Pesta kemenangan yg akan di Publikasi oleh 12 media asing yg selama kampanye sdh mengikuti mereka.Tujuanya adalah : 
1. Memanfaatkan momentum agar pihak media Asing mampu untuk melakukan Intervensi kepada media Lokal.
2. Menekan KPU agar berfikir untuk mengeluarkan Hasil yg sebenarnya pada tgl 22 Juli 2014.
3. Memanfaatkan Momentum HONGKONG sebagai banyaknya kecurangan systemmatis, dimana ketika pada penentuan tgl 22 Juli nanti Hasil sebenarnya dimenangkan Calon No 1 diangkap terjadi kecurangan.

4. Memanfaatkan kepemimpinan SBY yg sudah di Intervensi asing untk jgn sampai terjadi kerusuhan. Sehingga jika KPU mengeluarkan Hasil sebenarnya SBY mampu menekan KPU untuk mengikuti keinginan Asing dan PDIP.
5. PDIP akan membuat Posko2 kemenangan didaerah untuk menarik masa dan dipublikasikan media Asing sehingga terbentuklah Opini jika pengumuman KPU tdk sesuai keinginan mereka akan terjadi kerusuhan besar. 
Rekan2 sebangsa dan setanah air, bangsa kt sedang di jadikan Pola Permainan Intelejen Asing. Karena merasa bahwa kebijakan2 mereka terancam jika Prabowo menjadi Presiden.Buka Mata Buka hati. Bismillah. 

Apakah "curi start" Deklarasi Kemenangan Jokowi-JK ini merupakan upaya KRIMINALISASI terhadap KPU atau sebuah SKENARIO Permainan Kontra Intelijen; atau ada asumsi lainnya? 

Terlepas dari asumsi apa-pun itu semua, YANG JELAS; "curi start" Dekalari Jokowi-JK ini telah menimbulkan PERGESEKAN-PERGESEKAN di akar rumput rakyat Indonesia yang BERPOTENSI KERUSUHAN HORISONTAL di antara sesama masyarakat.

Waspadalah…….. !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar