Senin, 07 Juli 2014

Kisruh Pemilu Hongkong Gerakan Wanita Indonesia Bukan PKI

Dua hari ini seluruh mata dan telinga, juga mulut dan jari (mengetik tulisan) rakyat Indonesia TERTUJU kepada Kisruh Pemilu di Hongkong. Kisruh ini dipicu gerakan sekelompok wanita Indonesia di Hongkong yang "katanya" mayoritas adalah TKI (bukan PKI loh....). 

Khabar berita SIMPANG SIUR-nya........ 


Mengisahkan seorang petugas TPS di Victoria Park Hongkong menutup pagar tidak mengijinkan Konstituent untuk memilih, padahal masih banyak yang ngantri. Akhirnya para WNI yang mayoritas perempuan itu melakukan DEMONSTRASI...... 

 "Saat demo itu, seorang oknum panitia berceletuk. Ayo, silakan masuk, tapi hanya pemilih nomor 1 (Prabowo-Hatta) yang dibolehkan masuk. Dan ucapan itu memicu suasana memanas. Pengunjuk rasa marah dan merobohkan pagar," kata Arista Devi (alias Yuli Riswati) salah seorang pemilih yang mengisahkan kepada Tribun News.

"Apakah sudah teridentifikasi sumber suara, yang mengucapkan hanya pemilih Prabowo-Hatta yang bisa mencoblos," tanya Tribun kepada Devi.

"Mereka semua bilang dari pihak panitia. Masalahnya massa tidak bisa membedakan siapa panitia. Mana yang Bawaslu, PPLN, atau relawan," kata Devi.

PDI-P melalui Eva Kusuma Sundari, anggota Koordinatoriat Tim Relawan Jokowi-JK sendiri mengklaim memiliki rekaman video WNI digiring pilih Capres No.1. 


Mohon maaf tanpa mengurangi rasa hormat, MEMBERANIKAN DIRI memberitahukan; bahwa, dari keseluruhan rekaman video yang beredar di Medsos dan Youtube yang saya tonton; saya TIDAK MENEMUKAN pernyataan seperti kata Arsita Devi alias Yuli Riswati. 

Saya HANYA menemukan KOAR-KOAR tak henti dari yang merekam dan/atau yang melakukan AKSI DEMO. Kalau PDI-P memiliki rekaman seperti yang dimaksud di atas, SEGERALAH mengajukan GUGATAN........ kalau dilambat-lambati, nanti dibilang PEMBUAL...... 

Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Nelson Simanjutak mengatakan pihaknya telah menyelidiki laporan tentang intimidasi atau kecurangan saat warga Indonesia menggunakan hak pilihnya di Hongkong, Minggu, 6 Juli 2014.

"Kami menyelidikinya mulai dari Hong Kong sampai Korea dan Taiwan untuk menelusuri jaringannya. Kami menyelidiki lewat orang-orang yang mengaku menerima pesan dari Facebook, termasuk foto pria yang disebut mengintimidasi. Hasilnya, tidak ada temuan seperti itu," kata Nelson kepada Tempo, Senin, 7 Juli 2014.


Menurut PENJELASAN KJRI : 
"Sudah tidak ada antrean lagi, sesuai dengan izin yang diberikan oleh Pemerintah Hongkong yaitu sampai batas waktu pukul 17.00, mengingat Pilpres 2014 di Hongkong dilaksanakan di ruang publik yakni di Victoria Park," 
Dengan demikian, para calon pemilih SUDAH PASTI TIDAK DAPAT MEMILIH LAGI. Perihal demikian SAMA SEPERTI PEMILU PRESIDEN-WAKIL PRESIDEN DI INDONESIA pada hari Rabu, tanggal 09 Juli 2014 yang akan datang. 

Sesuai dengan PERATURAN perundang-undangan yang telah ditetapkan, di Indonesia menetapkan waktu dari pukul 07:00 Wib s/d 13:00 Wib (undangan C6 yang sudah diantarkan kepada saya)....... JIKA saya TERLAMBAT datang ke TPS sehingga melewati batas waktu yang ditentukan pukul 13:00 Wib, APAKAH SAYA JUGA PERLU MELAKUKAN AKSI DEMO BIAR KISRUH SEPERTI DI HONGKONG.......??? 

Panitia sudah mengantisipasi membludaknya calon pemilih dengan menyediakan 13 TPS yang berisi 6 Bilik Coblos Suara pada tiap-tiap TPS dengan masa waktu pemilu mulai dari pukul 09:00 - 15:00 (8 jam) waktu setempat. 

1 TPS X 6 Bilik Suara X 480 Menit = 2.880 Menit

13 TPS X 2.880 Menit = 37.440 Menit total waktu untuk menyelenggarakan pemilu di Hongkong.
 
ARTINYA TPS di Hongkong sanggup menampung 37.440 Pemilih dengan asumsi setiap pemilih menghabiskan waktu 1 Menit untuk coblos.......

Jumlah pemilih di hongkong yang hadir adalah 23.569 Pemilih yang diperkirakan menghbiskan waktu 23.569 Menit dari 37.440 Menit yang tersedia....... masih BERSISA 13.871 Menit, bukan?!
Masih bisa menampung 13.871 pemilih, bukan?!

37.440 Menit - 23.569 Pemilih = 13.871 Menit waktu sisa total 13 TPS. 

JADI....... dari total 78 Bilik suara (13 TPS X 6 Bilik)..... BANYAK BILIK YANG KOSONG walaupun TPS penuh.......

Apakah Kisruh Pemilu di Hongkong ini DITUNGGANGI pihak-pihak tertentu UNTUK MENJATUHKAN Capres-Cawapres No.1 Prabowo-Hatta menjelang Pemilu di Indonesia Rabu, 09 Juli 2014 nanti......??? 

Saya TIDAK TAU........!!!

NAMUN AROMA TIDAK SEDAP ITU MENGARAH KE SANA.......!!! 

Kisruh Pemilu di Hongkong adalah Gerakan Wanita Indonesia Pendukung Capres-Cawapres Jokowi-JK, BUKAN PKI melainkan TKI...... 

Pemilu di Hongkong ini diwarnai dengan Kisruh dan Aksi Demo yang tercium DISKENARIO dan DIDRAMATISIR sedemikian rupa UNTUK MENJATUHKAN Pasangan Capres-Cawapres No.1 Prabowo-Hatta. 
 
Bau BUSUK dari Hongkong……..?! 

Salam 2 Jareeeee..... 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar