Rabu, 03 September 2014

Tragedi Mei 1998 Berawal Di Kota Medan (Menolak Lupa)

CHAOS (kerusuhan) besar Mei 1998 diawali dari Kota Medan……. Ya……. Kota Medan……
Banyak yang tidak tahu bahwa, KERUSUHAN Mei 1998 diawali dari Kota Medan kemudian terjadi di Ibukota Jakarta.



 April 1998
Buruh-buruh yang bekerja di pabrik-pabrik, terutama buruh pabrik yang berada di kawasan industry Jalan Medan-Belawan, berusaha menyampaikan usulan mereka untuk dinaikkan upah, namun, pihak pengusaha tidak menghiraukan. Kurangnya perhatian pemerintah dan pihak perusahaan terhadap nasib para buruh Kota Medan menjadi alasan bagi para buruh yang bernaung dalam wadah SBSI yang telah terbentuk untuk menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran.
Mereka menuntut hak-hak normatif mereka, diantaranya hak untuk mendapatkan upah yang layak, hak untuk cuti, dan hak-hak buruh lainnya. Tetapi tetap saja aksi protes mereka tidak didengarkan oleh pihak perusahaan. 

Sejalan dengan waktu itu; Aksi unjuk rasa juga datang dari kalangan para mahasiswa se-Kota Medan. Mereka menuntut diadakannya reformasi pemerintahan. Demonstrasi itu berubah menjadi bentrokan dengan aparat keamanan melaui lempar-lemparan batu seperti yang terjadi di IKIP Negeri Medan (sekarang UNIMED). Berbagai gerakan aksi yang murni untuk menuntut diadakannya reformasi di segala bidang dan juga telah memakan KORBAN biaya sosial yang tinggi. 

Menuju akhir bulan April 1998 yang MENCEKAM. May Day tanggal 1 Mei yang diperingati sebagai Hari Buruh, menjadi MOMENTUM pergerakan demonstrasi besar-besaran di Kota Medan. 

Demonstrasi mulai TIDAK TERKENDALI. Yang mana demo buruh, yang mana demo mahasiswa...... tidak jelas lagi. Yang pasti, kerumunan massa demonstran tersebar hampir ke seluruh pelosok Kota Medan. 


Mei 1998
Di kota Medan; kerusuhan mulai terjadi pada tanggal 04 Mei 1998, yang merupakan dampak dari bentrokan antara mahasiswa dengan aparat kepolisian dalam demonstrasi mahasiswa menuntut reformasi, sehari sebelumnya (03 Mei 1998). Kerusuhan hari berikutnya semakin meluas hingga ke Lubuk Pakam, Tanjung Morawa, dan Deli Serdang. Tanggal 07 Mei 1998, Kerusuhan di Sumatera Utara semakin melebar hingga ke Tebing Tinggi, Pematang Siantar, dan Binjai. Akibat kerusuhan selama 3 hari itu Kota Medan dan sekitarnya menjadi lumpuh, ratusan toko, perkantoran dan bank, dan ratusan kendaraan bermotor luluh lantak dilalap si jago merah. 

Kerusuhan yang terjadi di kota Medan dan sebagian kawasan Kab. Deliserdang (daerah seputaran pinggir Kota Medan perbatasan dengan Kec. Medan Denai, Kec. Medan Tembung, Kec Medan Amplas, Kec. Medan Johor/Titi Kuning, Kec. Medan Perjuangan, Kec. Medan Deli dan Kec. Medan Timur) Rabu (06 Mei 1998) mengakibatkan 5 orang tewas dan 80 orang tertembak serta 19 unit kendaraan bermotor roda empat berbagai jenis termasuk sebuah truk petugas keamanan berikut 40 sepedamotor, 5 kantor bank serta ratusan toko/ruko dirusak dan dibakar. 

Beberapa kejadian kerusuhan di Kota Medan sebelum April-Mei 1998 lebih terkonsentrasi di titik-titik rawan Kecamata-Kecamatan Medan yang berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang. Sampai kini-pun, titik-titik rawan ini menjadi perhatian Aparatur Keamanan Pemerintahan Kota Medan, seperti kondisi SUHU PANAS Politik Pileg dan Pilpres 2014 ini

Biasanya jika terjadi CHAOS atau kerusuhan di Kota Medan, massa perusuh sering masuk dari PERBATASAN Kabupaten Deli Serdang dengan Kota Medan. Demikian halnya pada Kerusuhan Mei 1998. 

Titik-titik rawan utama itu di seputaran Kec, Medan Denai, Kec. Medan Tembung, Kec. Medan Amplas, Kec. Medan Deli, Kec. Medan Timur dan Kec. Medan Perjuangan. 

Demikian catatan serta data yang dihimpun dan tercatat dari beberapa rumah sakit dan lokasi-lokasi kerusuhan seperti Jl. Sisingamangaraja/Simpang Limun Medan, Jl. Krakatau, Jl. Sutomo, Jl. K.L. Yos Sudarso/Pulobrayan Kota, Jl. Brigjen Katamso/Kampung Baru dan kawasan Tanjung Morawa, Kab. Deliserdang. Selain beberapa showroom kendaraan bermotor, juga empat bank menjadi sasaran pelemparan serta satu diobrak-abrik sementara ATM nya dijungkirbalikan dan isinya dijarah. 

Empat bank yang menjadi sasaran pelemparan tersebut Bank Bali dan LIPPO Bank yang keduanya di Jl. Sutomo serta BDNI dan BRI di Jl. K.L. Yos Sudarso Pulobrayan Kota. Sedangkan Bank Mestika Dharma di kawasan Pulobrayan Kota, setelah terkena lemparan lalu dijebol pintunya dan mesin ATM nya dibongkar serta beberapa ratus ribu rupiah uang tunai di dalamnya dijarah. 

Lanjutkan baca...... Klik di : 

Medan; Awal Kerusuhan 1998 
Tragedi Mei 1998 : Medan Tak Terkendali (Menolak Lupa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar