Sabtu, 28 Juni 2014

Cawapres Jusuf Kalla antara DISKRIMINASI dan TINDAKAN PREMANISME Terhadap Tionghoa.


Gua tidak pernah bersimpatik terhadap Prabowo. Ketika Jokowi diberi mandat oleh Megawati untuk Capres, gua berharap Jokowi berpasangan dengan Ganjar Pranowo yang Gubernur Jawa Tengah itu.

Tak taunya Jokowi menggandeng Jusuf Kalla untuk Calon WAKIL PRESIDEN..... alaaahhh maaakkkk (tepuk jidat yang mulai botak)...... Semangat gua LANGSUNG ANJLOK......  Jusuf Kalla itu pernah menjabat WAKIL PRESIDEN 2004-2009 yang MENDISKRIMINASI Tionghoa.



Di Harian Umum Sinar Harapan pada 12 Oktober 2004 silam, dia menekankan harus ada perbedaan perlakuan antara pebisnis Tionghoa dengan pebisnis Pribumi.

Dalam surat kabar itu, JK dikutip mengatakan:
"Ini kepentingan Anda (pengusaha Tionghoa-red), saya bilang. Kalau banyak orang miskin, banyak pengusaha kaki lima yang didorong-dorong kiri kanan, tahun depan siapa yang akan dia bakar?"

"Anda yang akan dibakar....! Suka mana? Suka didiskriminasi atau suka kau dibakarin, diburu-buru....? Anda enak bawa duit keluar negeri, kalau terjadi apa-apa." 
Pernyataan Jusuf Kalla sebagai wakil presiden terpilih saat itu menimbulkan reaksi di kalangan pelaku bisnis di luar negeri terutama di negara-negara Asia.

Pernyataan ini menimbulkan rasa skeptis di kalangan pelaku bisnis yang pada awalnya menaruh harapan besar kepada pemerintahan SBY-JK. Tidak kurang dari sehari Radio Australia langsung mengangkat topik ini dalam berita utamanya. Padahal para pelaku bisnis tersebut telah bersiap-siap untuk menanamkan modalnya di negara kita. Mereka memuji keberhasilan kita dalam menegakkan demokrasi karena telah berhasil melaksanakan tiga kali Pemilu secara langsung baik legislatif maupun eksekutif dengan aman dan damai. Sungguh suatu prestasi yang luar biasa dan sangat membanggakan!

Almarhum Gus Dur yang kita panggil BAPAK Indonesia Tionghoa dan ANTI DISKRIMINASI, mengecam Sikap Diskriminatif Jusuf Kalla ini.
[TEMPO Interaktif, Jakarta: Mantan presiden Abdurrahman Wahid mengatakan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) harus memperingatkan Jusuf Kalla. Hal ini berkaitan dengan pernyataan yang bersifat diskriminatif dari Jusuf Kalla dalam Harian Sinar Harapan edisi 12 Oktober 2004.
"Dari dulu Jusuf Kalla pandangannya dikemukakan tanpa melihat sebab akibatnya." ujar Gus Dur dalam pertemuannya dengan masyarakat Tionghoa di kantor PBNU, Selasa (19/10/2004).]
===============
Teringat lagi Jusuf Kalla MENDUKUNG PREMANISME yang berkedok Organisasi massa Pemuda Pancasila, yang sering menyusahkan pengusaha-pengusaha Tionghoa, makin anjloklah semangat gua utuk mendukung Jokowi-Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden.

Jusuf Kalla MENGINSPIRASI Organisasi PP untuk semakin berjiwa dan mental preman, sedangkan Prabowo Subianto MENGINSPIRASI Organisasi PP berjiwa dan mental NASIONALISME TANPA DISKRIMINASI SARA.

Oleh karena Jokowi YES, Jusuf Kalla NO WAY........
Akhirnya gua memilih mendukung Prabowo-Hatta untuk menjadi Presiden dan Wakil Presiden pada Pemilu 09 Juli 2014 nanti.......

Gua percaya, jikalau Prabowo Subianto menjadi Presiden, beliau MAMPU MENGISPIRASI seluruh elemen bangsa ini untuk KEBHINNEKAAN Bhinneka Tunggal Ika dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia TANPA DISKRIMINASI SARA. Dan gua percaya Prabowo adalah ASPIRASI seluruh Rakyat Indonesia.

Loe setuju atau tidak setuju dengan pilihan gua, itu bukan masalah gua....... itu masalah loe......

===========================

(Pernyataan Jusuf Kalla lantang bilang: "kita butuh preman...." dapat disaksikan di video Youtube ini)

"Pemerasan pedagang Tionghoa di Medan"


Tidak ada komentar:

Posting Komentar