Rabu, 27 Agustus 2014

Pilkada Kota Medan 2015-2020 : Anggota Legislatif Tionghoa Mencalonkan Diri = GILA JABATAN

Pemilu Legislatif 09 April 2014 baru saja berlalu dan terpilih beberapa nama Warga Negara Indonesia Tionghoa menduduki kursi Legislatif untuk masa bakti periode 2014-2019. Baik kursi di DPR-RI atau DPRD-Sumut dan DPRD-Kota Medan. 

Dr. Sofyan Tan dari PDI-P melaju kursi DPR-RI mewakili Dapil Sumut-1 (Kota Medan, Tebing Tinggi, Kabupaten Deli Serdang, dan Serdang Bedagai) dan Brilian Moktar dari PDI-P menduduki kursi DPRD-Sumut mewakili Dapil Medan A (Medan Kota, Medan Amplas, Medan Area, Medan Denai, Medan Perjuangan, Medan Tembung, Medan Timur, Medan Belawan, Medan Deli, Medan Labuhan, Medan Marelan). 

Dua nama ini saya angkat dalam tulisan blog ini karena terdengar desas-desus bahwa kedua Caleg yang barusan mendapat kursi Legislatif untuk DPR-RI dan DPRD Sumut hendak mencalonkan diri dan/atau didukung segelintir (sejumlah kecil) warga Tionghoa Medan untuk beradu di bursa Pilkada Walikota dan Wakil Walikota Medan 2015-2020. 


Mohon maaf tanpa mengurangi rasa hormat, memberanikan diri untuk mengatakan MEMUAKKAN dan GILA JABATAN apabila kedua dan/atau salah satu anggota BARU TERPILIH ini benar-benar melakukan "tarung" kursi Kepala Daerah Kota Medan 2015-2020. 

Bayangkan.......! 
Kedua Caleg terpilih ini masih belum dilantik (baru akan dilantik tanggal 15 September 2014 mendatang), sudah diusung oleh segelintir Tionghoa-Tionghoa Medan TAK TAU DIRI untuk kursi Walikota Medan 2015-2020 yang akan dilangsungkan awal 2015 (menurut rancangan KPU 6 bulan sebelum berakhir masa jabatan Walikota-Wakil Walikota Medan periode 2010-2015; berakhir 19 Juli 2015).

Tanpa Sadar, Menjatuhkan Kredibilitas. 

Tindakan oknum-oknum Tionghoa Medan ini tanpa sadar, telah MENJATUHKAN Kredibilitas Anggota Legislatif terpilih 2014-2019 kita.

Kita (baik warga Tionghoa maupun etnis pribumi) memilih beliau-beliau itu (Dr. Sofyan Tan dan Brilian Moktar) untuk mewakili aspirasi dan suara rakyat daerah di Dapil-Dapil yang sudah ditentukan. Kita MEMBERIKAN KEPERCAYAAN kepada beliau-beliau ini untuk mewakili kita di Legislatif DPR-RI dan DPRD Sumut.

Sungguh KURANG AJAR, seorang oknum (entah Tionghoa atau bukan); mengedit foto Brilian Moktar menjadi BERSERAGAM WALIKOTA MEDAN kemudian mencoba MENGKAMPANYEKANNYA via Media Sosial Facebook dan BBM yang kebetulan saya terima sekira seminggu yang lalu.

Sampai-sampai Brilian Moktar, mau tak-mau mengklarifikasi EDARAN TIDAK ETIS tersebut dengan mengirimkan BBM yang berbunyi demikian :
Malam Sahabat/kerabat yg baik, saya mendapat BC gambar cropping photo saya dng memakai baju seragam lengkap Walikota yg telah disebarkan oleh orang yg tdk saya kenal, saya berharap apabila Sahabat/kerabat mendapat BC tsb, mohon jangan disebarkan. Krn tdk baik utk kredibilitas saya. Terima Kasih atas perhatiannya. Merdeka.... dari Brilian Moktar SE. 
Mohon maaf tanpa mengurangi rasa hormat, memberanikan diri BERTERIAK kepada oknum yang mengedit photo dan menyebarkannya dengan sebutan SI OTAK KOSONG KELOMPONG yang berlagak cerdas.

Beberapa analisa kemungkinan kepada si oknum pembuat dan pengedar photo tersebut; yaitu :
  1. Si OTAK KOSONG KELOMPONG yang SENGAJA MENJATUHKAN dengan cara demikian. 
  2. Simpatisan TOLOL si OTAK KOSONG KELOMPONG yang ingin dapat perhatian dan pujian. 
  3. Simpatisan yang memang DUNGU dan KAMPUNGAN petentengan mendukung MEMBABI-BUTA.
Kepada yang mendukung karena faktor apapun; agar TIDAK DISEBUT Si Otak Kosong Kelompong yang petentengan, sebaiknya baca :

UU RI No. 32 tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah.

UU RI No. 27 tahun 2009, tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

Demikian suara seorang Tionghoa Medan yang kemungkinan juga mewakili suara-suara warga Kota Medan lainnya yang sependapat; Bahwa kami memilih Dr. Sofyan Tan dan Brilian Moktar saat Pemilu Legislatif 09 April 2014 karena PERCAYA beliau berdua bisa MEWAKILI kami di Legislatif; Bahwa JANGAN MERUSAK KEPERCAYAAN kami menjadikan beliau berdua sebagai WAKIL kami di Legislatif.

Zigong bertanya tentang pemerintahan.
Kongzi berkata, “Makanan cukup, tentara cukup dan kepercayaan rakyat sepenuhnya.“ Zigong bertanya, “Bila terpaksa tidak bisa memenuhinya, dari ketiga hal tersebut, mana yang harus ditinggalkan?”
Jawab, “Tinggalkan senjata.”
Zigong bertanya, “Bila terpaksa tidak bisa memenuhinya, dari kedua hal itu, mana yang harus ditinggalkan?”
Jawab, “Tinggalkan makanan karena sejak purbakala diajarkan, ‘Setiap orang pasti mati. 

Tanpa kepercayaan rakyat, negara mustahil berdiri.”
(Lunyu 12:7 Yan Yuan).

2 komentar:

  1. Krg kerjaan buat blog gnian hanya buat ngmngin org..
    gak mutu..
    lagian suka2 org donk mw ngapaen malah elu yg sewot..
    aneh...
    atau takut kalah saing yaa...

    BalasHapus
    Balasan
    1. menyuarakan SUARA RAKYAT yang belum terdengar oleh wakilnya di Legislatif memang SAMA DENGAN kurang kerjaan, Bu :D

      Hapus